Jangan Anggap Remeh Batuk Pilek pada Anak, Kenali Dampak dan Cara Pencegahannya!

Batuk dan pilek adalah gejala flu. Flu sendiri merupakan penyakit yang menyerang saluran pernapasan, hidung, tenggorokan, dan paru-paru yang disebabkan oleh virus influenza tipe A atau B. Virus ini ditularkan dari orang yang terinfeksi melalui air liur dan tetesan pernapasan saat batuk, bersin, atau bahkan berbicara.

 

Droplet yang membawa virus influenza dapat menulari manusia melalui penghirupan langsung atau paparan tidak langsung melalui benda yang disentuh secara bergantian. Penularan penyakit biasanya berlangsung dari satu hari sebelum penderita menunjukkan gejala hingga satu minggu setelahnya.

 

Selain paparan virus flu, gejala batuk dan pilek juga bisa terjadi karena pengaruh polusi udara, seperti knalpot mobil, asap pabrik, asap rokok, dan lain-lain. Polusi udara mengandung debu dan zat beracun yang dapat mengiritasi saluran pernafasan dan memicu refleks batuk.

 

Oleh karena itu, batuk merupakan cara tubuh menghilangkan kotoran yang masuk ke saluran pernafasan. Debu dan kotoran rumah tangga juga dapat mengiritasi saluran pernafasan, seperti debu, tungau, bulu hewan peliharaan, dan lain-lain.

 

Batuk dan pilek dapat menyerang semua usia. Namun, anak-anak jauh lebih rentan dibandingkan orang dewasa, terutama anak-anak di bawah usia 5 tahun. Hal ini berkaitan dengan daya tahan tubuh anak yang belum terbentuk sempurna sehingga kemampuan tubuh anak dalam mencegah penyakit semakin lemah. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika anak-anak termasuk dalam kelompok rentan.

 

Selain anak di bawah 5 tahun, kelompok rentan lainnya adalah orang tua di atas 65 tahun, ibu hamil, penderita obesitas, dan orang yang sudah memiliki penyakit kronis seperti asma, diabetes, atau penyakit jantung.

 

Dampak batuk dan pilek
Anak yang terkena virus flu atau pilek akibat polusi udara mungkin akan mengalami banyak gejala terkait lainnya. Gejala flu dapat muncul tiba-tiba dalam beberapa jam dan intensitasnya bervariasi dari ringan hingga parah.

 

Hal ini dipengaruhi oleh daya tahan tubuh pasien dan kuatnya kuman yang menyerang hingga menimbulkan penyakit. Sedangkan batuk dan pilek karena sebab lain gejalanya muncul secara bertahap, mulai dari sakit tenggorokan, bersin, bahkan hidung tersumbat. Batuk biasanya muncul pada hari ke-4 atau ke-5 setelah terpapar.

 

 

Beberapa gejala yang mungkin dialami anak antara lain demam, pilek disertai lendir di hidung, hidung tersumbat, bersin, batuk, sesak napas, dan sakit tenggorokan. Karena batuk dan pilek merupakan respon tubuh terhadap suatu penyakit, maka penyakit tersebut sebenarnya bisa hilang dengan sendirinya dalam waktu 1 hingga 2 minggu.

 

Namun tidak dapat dipungkiri bahwa gejala tersebut bukanlah suatu kondisi yang nyaman, bahkan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

 

Berbagai gejala yang Anda alami sebaiknya tidak dianggap remeh, apalagi jika terjadi pada kelompok rentan seperti anak-anak, karena dapat memicu komplikasi. Komplikasi yang dapat timbul setelah terpapar virus flu seringkali lebih serius dibandingkan yang disebabkan oleh batuk pada umumnya, antara lain pneumonia, infeksi telinga tengah, sinusitis, atau eksaserbasi penyakit kronis seperti asma atau pneumonia.

 

Polusi udara penyebab batuk dan pilek juga tidak boleh diabaikan. Paparan polusi udara yang terus-menerus dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan gangguan pernafasan akut, asma, infeksi pernafasan, penyakit jantung koroner, serangan jantung bahkan stroke.

 

Pengobatan batuk dan pilek
Batuk dan pilek dengan gejala ringan seringkali hanya memerlukan perawatan medis untuk meredakan dan mendukung gejala. Pastikan anak Anda banyak istirahat di rumah saat ia sedang batuk atau pilek agar tubuhnya dapat melawan virus dan zat berbahaya lainnya secara efektif.

 

Anak-anak tidak boleh bersentuhan dengan orang sakit untuk menghindari keadaan menjadi lebih buruk. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan di rumah untuk anak yang menderita batuk dan pilek:

 

1. Minum air putih yang cukup
Minum air putih yang cukup dapat mempercepat proses penyembuhan batuk pada anak. Dengan minum air putih yang cukup, saluran pernapasan tidak mengering dan lendir menjadi encer sehingga lebih mudah dikeluarkan.

 

2. Berikan madu
Madu mempunyai sifat antibakteri sehingga dapat melawan infeksi penyebab batuk. Berikan saja satu sendok kepada anak di atas 1 tahun.

 

3. Sediakan makanan dan minuman hangat
Mengonsumsi makanan dan minuman panas, banyak berkuah, dapat membantu mengurangi gejala yang terjadi.

 

4. Istirahat yang cukup
Tidur yang cukup untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap mikroorganisme terutama virus dan bakteri. Tidur juga mempercepat pemulihan dan perbaikan sel-sel tubuh yang rusak

 

5. Posisi tidur yang nyaman
Letakkan bantal tambahan di atas kepala anak agar jalan napas lebih terbuka dan mengurangi lendir. Hindari tidur telentang karena akan menyebabkan lendir menumpuk di tenggorokan dan menghambat pernapasan anak. Sesuaikan suhu ruangan agar tidak terlalu dingin dan tidak terlalu pengap agar memudahkan pernapasan.

 

6. Gunakan Humidifier
Humidifier atau pelembab udara yang bekerja dengan cara menyemprotkan uap air ke udara dapat membantu menjaga saluran pernafasan agar tidak kering.

 

7. Mandi dengan air hangat
Selain menjaga kebersihan, mandi juga dapat membantu tubuh anak merasa lebih nyaman dan membantunya tidur lebih nyenyak. Selain itu, menghirup uap panas juga dapat membantu meredakan hidung tersumbat.

 

Sebaiknya jangan langsung memberikan antibiotik pada anak saat ia terserang flu, batuk, atau pilek tanpa anjuran dokter. Penggunaan antibiotik tanpa resep berisiko menyebabkan bakteri dalam tubuh anak menjadi kebal terhadap antibiotik tersebut.

 

Segera temui dokter anak jika batuk dan pilek tidak kunjung membaik atau gejala semakin memburuk setelah 1 hingga 2 minggu.

 

Pencegahan batuk dan pilek
Pencegahan penularan penyakit infeksi pernafasan secara umum dapat dilakukan dengan memperkuat daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit menular. Hal ini dapat dicapai dengan pola makan yang optimal dan bergizi, istirahat yang cukup dan aktivitas fisik yang teratur.

 

Pada anak di bawah 5 tahun, daya tahan tubuh belum berkembang optimal, sebaiknya hindari kontak dengan orang sakit. Ajarkan dan latih anak untuk rutin mencuci tangan dengan sabun dan air keran untuk menjaga kebersihan diri.

 

Hal lain yang tidak boleh Anda lewatkan adalah mendapatkan vaksinasi flu tahunan. Vaksinasi adalah salah satu cara terbaik untuk mencegah dan mengurangi risiko terkena flu biasa. Selain itu, vaksinasi telah terbukti mengurangi angka kesakitan, gejala, dan risiko komplikasi serius akibat influenza. Sekitar 2-4 minggu setelah vaksinasi, biasanya imunitas tubuh sudah terbentuk.

 

Penting juga untuk menghindari paparan asap rokok dan polusi udara. Paparan asap rokok dapat mengganggu fungsi pembersihan lendir pada saluran pernapasan. Sementara itu, untuk menghindari dampak yang lebih serius akibat paparan polusi udara, aturlah waktu dan tempat bermain anak agar tidak menghirup polusi secara langsung.

 

Jika harus keluar rumah, gunakan masker anak dengan benar. Lingkungan dalam ruangan juga harus dibersihkan secara rutin agar bebas dari debu, tungau debu, bulu hewan peliharaan, dan hal-hal lain yang dapat mengganggu pernapasan anak.

Bagikan Artikel ini