Anak Tidak BAB Berhari-hari, Apa yang Harus Dilakukan?

Buang air besar anak yang lembut merupakan tanda sistem pencernaannya sehat. Ketika anak tidak buang air besar selama berhari-hari, orang tua tentu akan khawatir. Oleh karena itu, wajar jika para ibu merasa khawatir ketika anaknya tidak buang air besar.


Sistem pencernaan bayi Anda berubah seiring pertumbuhannya. Masalahnya, banyak ibu yang tidak mengetahui penyebab anak susah buang air besar. Seringkali orang tua menganggap kegagalan bayi buang air besar sebagai sembelit. Namun, tidak semua anak yang tidak buang air besar mengalami sembelit. Makan dan minum bisa menjadi penyebab anak tidak buang air besar.


Risiko sembelit pada bayi yang diberi susu formula berbeda dengan risiko sembelit pada bayi yang diberi ASI. Jika bayi Anda mendapat ASI eksklusif dan biasanya buang air besarnya lancar namun tiba-tiba sulit buang air besar, ini mungkin merupakan tanda bahwa bayi sedang mengalami lonjakan pertumbuhan. 


Pada tahap ini, bayi Anda mencoba mencerna semua yang dia makan. Pada usia 4 minggu, sistem pencernaan bayi Anda akan mulai matang dan frekuensi buang air besarnya akan menurun. Itu normal, orang tua. Apalagi jika bayi mendapat ASI eksklusif.


Jika bayi Anda tampak baik-baik saja dan tetap makan, minum, dan buang air kecil dengan normal, Anda tidak perlu khawatir. Bayi Anda akan buang air besar kembali ketika sistem pencernaannya sudah siap. Jika bayi Anda terbiasa menggunakan susu formula, maka risiko terjadinya sembelit akan semakin tinggi. Susu formula lebih sulit dicerna dibandingkan ASI. Selain itu, susu formula juga tidak dapat dicerna sepenuhnya oleh tubuh seperti halnya ASI. Inilah sebabnya mengapa bayi yang minum susu formula bisa buang air besar lebih teratur. Oleh karena itu, bila bayi yang mendapat susu formula tidak buang air besar dalam waktu lama, Anda perlu mewaspadai tanda-tanda sembelit pada bayi.


Berapa rata-rata frekuensi buang air besar pada bayi baru lahir?

Frekuensi buang air besar pada bayi tergantung pada jumlah makanan yang dimakan serta usianya. Berikut penjelasan lengkapnya:

- Bayi baru lahir usia 5 sampai 6 hari biasanya buang air besar setiap habis menyusu.

- Bayi usia satu bulan rata-rata buang air besar 4 kali sehari.

- Saat bayi Anda berusia dua bulan, frekuensi buang air besarnya berkurang menjadi satu kali sehari.

- Bayi usia 3 bulan yang diberi ASI eksklusif tidak dapat buang air besar hingga 10 hingga 14 hari. Pada usia ini, bayi tumbuh dengan pesat dan mencerna semua makanan yang dimasukkan ke dalam tubuhnya. Kondisi ini akan terus berlanjut hingga anak mengonsumsi MPASI.

Ketentuan di atas tidak berlaku untuk bayi yang diberi susu formula. Bayi yang diberi susu formula tetap bisa buang air besar secara teratur kecuali ada tanda-tanda sembelit.


Hal yang Perlu Diwaspadai

Ibu harus waspada dan segera mencari pertolongan medis jika bayinya baru berusia beberapa hari dan tidak buang air besar secara teratur, meskipun bayi hanya diberi ASI atau susu formula. Dengan cara ini, dokter dapat mendiagnosis penyebab penyumbatan tinja Anda.


Bagi bayi (yang minum ASI atau susu formula) yang memiliki kebiasaan sering buang air besar dan tiba-tiba berhenti buang air besar selama beberapa hari, sebaiknya ibu segera menghubungi dokter. Ibu harus selalu waspada jika bayinya sudah sering buang air besar namun sudah beberapa hari tidak buang air besar. Bagi anak yang lebih besar, jika ia rewel, sakit, atau ada darah pada tinja, sebaiknya segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.


Jika Anda sudah mencoba mengobati sembelit anak Anda tetapi ia masih kesulitan buang air besar, mungkin anak tersebut mengalami intoleransi laktosa. Ingatlah untuk berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum memberikan bayi Anda apa pun selain ASI dan susu formula. Semoga bermanfaat ya Bunda????

Bagikan Artikel ini