Mengenal Pap Smear: Pengertian, Indikasi, dan Prosedurnya
Mengenal Pap Smear: Pengertian, Indikasi, dan Prosedurnya
Angka kematian akibat kanker serviks di Indonesia berada di posisi kedua setelah kanker payudara. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pencegahan dini melalui skrining rutin. Salah satu metode skrining yang umum dipercaya adalah pemeriksaan Pap smear, yang memiliki risiko minimal namun manfaat besar, yaitu untuk mendeteksi kanker serviks secara dini agar pengobatan dapat segera dilakukan.
Apa Itu Pap Smear?
Pap smear, atau pap test, adalah prosedur untuk mengambil sampel sel dari serviks guna memeriksa adanya sel abnormal, termasuk infeksi, peradangan, atau kanker serviks. Prosedur ini dikembangkan oleh Dr. George Papanicolaou dari Amerika, dan dianjurkan dilakukan setiap tahun untuk wanita usia 21-30 tahun, serta setiap 5 tahun untuk wanita usia 30-65 tahun.
Indikasi Pap Smear
Pap smear adalah pemeriksaan standar untuk mencegah kanker serviks, karena dapat mendeteksi perubahan sel sebelum berkembang menjadi kanker. Beberapa kondisi yang dapat diidentifikasi melalui pemeriksaan ini meliputi:
- Kanker serviks
- Sel abnormal yang berpotensi menjadi kanker (displasia)
- Infeksi HPV (human papillomavirus) yang meningkatkan risiko kanker serviks
Siapa yang Perlu Memeriksa Pap Smear?
Pemeriksaan ini disarankan untuk wanita usia 21-65 tahun, terutama yang telah aktif secara seksual. Skrining rutin ini membantu mendeteksi kanker serviks lebih awal, sehingga penanganan bisa dilakukan lebih efektif. Wanita dengan faktor risiko tinggi, seperti riwayat keluarga kanker serviks, sistem imun lemah, HIV, atau infeksi HPV, juga sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ini.
Persiapan Sebelum Pap Smear
Agar hasil pemeriksaan akurat, Anda perlu mempersiapkan diri dengan:
- Tidak berhubungan seksual setidaknya 2 hari sebelum pemeriksaan.
- Menghindari penggunaan tampon, pencucian vagina, serta produk vaginal lainnya 2 hari sebelum pemeriksaan.
- Menjadwalkan pemeriksaan setelah menstruasi selesai, atau saat hanya tersisa bercak darah.
Prosedur Pap Smear
Pemeriksaan dilakukan oleh dokter spesialis kandungan dan berlangsung sekitar 20 menit. Tahapan prosedurnya meliputi:
- Melepaskan pakaian dalam.
- Duduk di kursi ginekologi atau berbaring dengan kaki terbuka.
- Dokter memasukkan spekulum ke dalam vagina untuk melihat serviks.
- Mengambil sampel sel serviks dengan alat swab dan menyimpannya untuk analisis di laboratorium.
Hasil Pap Smear
Hasil pemeriksaan dapat normal atau abnormal. Hasil normal menunjukkan tidak ada sel abnormal, sedangkan hasil abnormal menunjukkan kemungkinan adanya sel pra-kanker atau kanker, atau infeksi HPV. Jika hasilnya abnormal, dokter mungkin akan merekomendasikan tes lanjutan.
Komplikasi dan Efek Samping Pap Smear
Meskipun Pap smear relatif aman, Anda mungkin merasakan ketidaknyamanan saat spekulum dimasukkan. Efek samping yang mungkin terjadi termasuk bercak darah tanpa nyeri, infeksi, atau hasil negatif palsu yang sangat jarang.
Kapan Harus Ke Dokter?
Jika Anda mengalami gejala infeksi serviks setelah pemeriksaan, seperti demam, keluarnya cairan berbau, perdarahan hebat, atau sakit perut, segera konsultasikan ke dokter. Dokter akan memberikan saran berdasarkan manfaat dan risiko Pap smear sesuai dengan kondisi kesehatan Anda. Pemeriksaan ini penting untuk mendeteksi kanker serviks sedini mungkin, sehingga peluang kesembuhan lebih tinggi. Pastikan mengikuti anjuran dokter spesialis untuk jadwal pemeriksaan.