Cacar pada Masa Kehamilan: Panduan Lengkap untuk Perlindungan Ibu dan Janin

Cacar pada Masa Kehamilan: Panduan Lengkap untuk Perlindungan Ibu dan Janin

Cacar adalah penyakit yang umum terjadi, namun ketika dialami oleh ibu hamil, penyakit ini memerlukan perhatian khusus. Sebagai Ayah dan Bunda yang sedang menantikan kelahiran buah hati, penting untuk memahami risiko, dampak, serta langkah pencegahan dan penanganan cacar pada masa kehamilan.

 

Apa Itu Cacar?

Cacar yang sering dibahas dalam kehamilan biasanya mengacu pada cacar air (varicella) yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Penyakit ini ditandai dengan munculnya ruam berupa bintik-bintik merah yang berubah menjadi lepuh berisi cairan. Cacar air sangat menular dan sering terjadi pada anak-anak, tetapi orang dewasa, termasuk ibu hamil, juga bisa terinfeksi jika belum pernah terkena atau belum mendapatkan vaksinasi sebelumnya.

Selain itu, ada juga cacar monyet (monkeypox) dan herpes zoster (shingles) yang dapat muncul pada individu tertentu. Namun, dalam konteks kehamilan, varicella lebih sering menjadi perhatian utama.

 

Mengapa Cacar pada Ibu Hamil Berbahaya?

Cacar pada ibu hamil bisa membawa risiko serius bagi ibu dan janin, terutama jika terjadi pada trimester pertama atau kedua. Berikut adalah beberapa potensi komplikasi:

  1. Bagi Ibu:
    • Pneumonia varicella (radang paru-paru): Kondisi serius yang memerlukan penanganan medis intensif.
    • Infeksi kulit sekunder akibat garukan pada lepuh cacar.
  2. Bagi Janin:
    • Sindrom Varicella Kongenital (Congenital Varicella Syndrome): Jika infeksi terjadi sebelum usia kehamilan 20 minggu, janin berisiko mengalami cacat lahir, seperti kelainan kulit, gangguan penglihatan, atau perkembangan anggota tubuh yang tidak normal.
    • Infeksi neonatal: Jika ibu terinfeksi menjelang persalinan (5 hari sebelum hingga 2 hari setelah melahirkan), bayi berisiko terkena cacar air neonatal yang bisa berakibat fatal tanpa pengobatan.

Gejala Cacar Air pada Ibu Hamil

Gejala cacar air pada ibu hamil sama seperti pada orang dewasa lainnya, yaitu:

  • Demam dan lemas.
  • Ruam berupa bintik merah yang berubah menjadi lepuh kecil berisi cairan, sering kali terasa gatal.
  • Nyeri otot dan sakit kepala.
  • Lepuh biasanya muncul di wajah, dada, punggung, lalu menyebar ke seluruh tubuh.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Ibu Hamil Terkena Cacar?

Jika Bunda mengalami gejala cacar selama kehamilan, segera konsultasikan dengan dokter. Berikut langkah-langkah yang biasanya dilakukan:

  1. Diagnosa dan Pemantauan:
    • Dokter akan memastikan diagnosis melalui riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik. Dalam beberapa kasus, tes darah mungkin diperlukan.
  2. Pengobatan:
    • Antiviral: Obat seperti acyclovir dapat diresepkan untuk mengurangi keparahan gejala dan risiko komplikasi, terutama jika diberikan dalam 24 jam pertama setelah munculnya ruam.
    • Perawatan Luka: Hindari menggaruk lepuh untuk mencegah infeksi sekunder.
  3. Pemeriksaan Janin:
    • Ultrasonografi (USG) dapat dilakukan untuk memantau perkembangan janin jika infeksi terjadi pada trimester pertama atau kedua.
  4. Isolasi:
    • Hindari kontak dengan orang lain, terutama anak-anak atau individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, untuk mencegah penularan.

Pencegahan Cacar pada Ibu Hamil

Pencegahan adalah langkah terbaik untuk melindungi Bunda dan buah hati dari cacar. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:

  1. Vaksinasi:
    • Vaksin varicella sangat efektif dalam mencegah cacar air. Namun, vaksin ini tidak boleh diberikan selama kehamilan. Jika Bunda belum pernah terkena cacar dan berencana hamil, vaksinasi dapat dilakukan minimal satu bulan sebelum kehamilan.
  2. Hindari Paparan:
    • Jauhkan diri dari orang yang sedang terinfeksi cacar air atau herpes zoster.
  3. Imunoglobulin Varicella-Zoster (VZIG):
    • Jika Bunda terpajan virus selama kehamilan dan belum pernah terkena cacar, dokter mungkin akan memberikan VZIG untuk mengurangi risiko infeksi dan komplikasi.

Peran Ayah dalam Mendukung Ibu Hamil

Sebagai Ayah, mendukung Bunda selama masa kehamilan adalah hal yang sangat penting. Berikut beberapa langkah yang dapat Ayah lakukan:

  • Edukasi: Cari tahu lebih banyak tentang cacar dan risiko kehamilan.
  • Pantau Kesehatan Ibu: Jika Bunda mengalami gejala seperti demam atau muncul ruam, segera bantu menghubungi tenaga medis.
  • Lindungi Lingkungan: Pastikan lingkungan rumah bebas dari risiko penularan, terutama dari anggota keluarga atau tamu yang terinfeksi cacar.
  • Berikan Dukungan Emosional: Kehamilan adalah masa yang penuh tantangan. Dukungan emosional dari Ayah sangat berarti untuk membantu Bunda tetap tenang dan nyaman.

Cacar pada ibu hamil adalah kondisi yang memerlukan perhatian khusus karena risiko yang ditimbulkan bagi ibu dan janin. Dengan pemahaman yang baik, langkah pencegahan yang tepat, dan dukungan dari Ayah serta keluarga, risiko komplikasi dapat diminimalkan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis jika ada gejala atau kekhawatiran terkait kesehatan selama kehamilan.

 

RSIA Annisa Cilacap siap membantu Ayah dan Bunda dengan layanan kesehatan terbaik untuk menjaga kebahagiaan keluarga Anda. Bersama kita wujudkan kehamilan yang sehat dan aman!

Bagikan Artikel ini