Imunisasi BCG dan Polio: Perlindungan Awal untuk Bayi

Imunisasi BCG dan Polio: Perlindungan Awal untuk Bayi
Imunisasi adalah salah satu langkah penting dalam melindungi anak-anak dari berbagai penyakit berbahaya. Dua jenis vaksin yang diberikan pada usia dini adalah vaksin BCG dan vaksin polio. Keduanya memainkan peran krusial dalam pencegahan penyakit menular yang dapat menyebabkan komplikasi serius, bahkan kematian. Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai imunisasi BCG dan polio, pentingnya, serta prosedur pemberiannya.
1. Imunisasi BCG
a. Apa itu Vaksin BCG?
BCG (Bacille Calmette-Guérin) adalah vaksin yang digunakan untuk melindungi tubuh dari penyakit tuberkulosis (TB). Penyakit TB dapat menyerang paru-paru dan bagian tubuh lain seperti tulang, otak, dan ginjal. TB yang tidak diobati dengan tepat dapat berakibat fatal, terutama pada anak-anak yang sistem kekebalan tubuhnya belum sempurna.
b. Kapan Vaksin BCG Diberikan?
Imunisasi BCG umumnya diberikan pada bayi yang baru lahir atau pada usia beberapa hari hingga maksimal dua bulan. Pemberian vaksin ini pada bayi berperan penting dalam melindungi mereka dari risiko TB berat, seperti TB meningitis (radang selaput otak) dan TB milier (penyebaran infeksi TB ke seluruh tubuh).
c. Cara Pemberian Vaksin BCG
Vaksin BCG diberikan melalui suntikan intradermal, yaitu disuntikkan ke lapisan kulit yang paling dangkal, biasanya di lengan atas. Setelah vaksinasi, akan timbul reaksi berupa benjolan kecil yang perlahan akan menjadi luka, kemudian mengering dan meninggalkan bekas kecil di kulit, yang merupakan tanda khas bahwa vaksin telah bekerja.
d. Efektivitas dan Efek Samping
Vaksin BCG sangat efektif dalam mencegah bentuk-bentuk TB yang paling berat pada anak-anak, meskipun tidak 100% melindungi dari semua jenis TB. Efek samping yang paling umum adalah luka pada tempat suntikan, yang akan sembuh sendiri dalam beberapa minggu hingga bulan. Efek samping serius sangat jarang terjadi.
2. Imunisasi Polio
a. Apa itu Vaksin Polio?
Vaksin polio digunakan untuk melindungi dari virus polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen atau bahkan kematian. Polio menyerang sistem saraf dan dapat menginfeksi orang yang tidak divaksinasi, terutama anak-anak di bawah usia lima tahun.
b. Jenis Vaksin Polio
Ada dua jenis vaksin polio yang digunakan secara luas:
- Vaksin Polio Oral (OPV): Vaksin ini diberikan melalui tetes mulut dan mengandung virus polio yang dilemahkan. OPV merangsang respons imun di usus, tempat virus polio biasanya berkembang biak.
- Vaksin Polio Inaktif (IPV): Vaksin ini diberikan melalui suntikan dan mengandung virus polio yang telah dimatikan. IPV mencegah penyebaran virus polio melalui darah ke sistem saraf.
c. Kapan Vaksin Polio Diberikan?
Imunisasi polio diberikan secara bertahap pada beberapa tahap usia anak. Di Indonesia, vaksin polio pertama (OPV) biasanya diberikan segera setelah lahir. Jadwal pemberian vaksin polio adalah:
- OPV 1: Pada saat lahir
- OPV 2: Pada usia 2 bulan
- OPV 3: Pada usia 4 bulan
- OPV 4: Pada usia 6 bulan Sementara itu, pemberian IPV biasanya dilakukan pada usia 4 bulan sebagai pelengkap perlindungan terhadap polio.
d. Cara Pemberian dan Efektivitas
Vaksin polio oral (OPV) diberikan dengan cara meneteskannya langsung ke mulut anak. Sedangkan IPV diberikan melalui suntikan intramuskular di paha atau lengan. Kedua vaksin ini sangat efektif dalam mencegah penyakit polio. Pemberian vaksin polio secara global telah berhasil mengurangi jumlah kasus polio secara signifikan di seluruh dunia.
e. Efek Samping
Efek samping vaksin polio sangat jarang terjadi. Pada OPV, sangat sedikit anak yang mungkin mengalami diare ringan atau demam ringan. Pada IPV, efek samping yang paling umum adalah nyeri atau kemerahan di lokasi suntikan. Kejadian efek samping yang lebih serius sangat jarang.
3. Pentingnya Imunisasi BCG dan Polio
Imunisasi BCG dan polio sangat penting karena keduanya melindungi anak-anak dari penyakit yang memiliki risiko komplikasi serius. Meskipun program vaksinasi global telah berhasil menurunkan insidensi penyakit TB dan polio, kedua penyakit ini belum sepenuhnya diberantas. Oleh karena itu, vaksinasi tetap menjadi langkah pencegahan terbaik.
a. Peran Imunisasi dalam Kesehatan Masyarakat
Vaksinasi tidak hanya melindungi individu yang menerima vaksin tetapi juga membantu menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity). Hal ini berarti semakin banyak orang yang divaksinasi, semakin kecil kemungkinan virus menyebar di masyarakat. Kekebalan kelompok ini sangat penting untuk melindungi individu yang tidak dapat divaksinasi karena alasan medis, seperti bayi yang terlalu muda atau individu dengan kondisi kesehatan tertentu.
Imunisasi BCG dan polio merupakan bagian integral dari program imunisasi dasar yang direkomendasikan untuk semua bayi. Melalui vaksinasi yang tepat waktu, anak-anak mendapatkan perlindungan dari penyakit berbahaya seperti tuberkulosis dan polio yang dapat berdampak buruk pada kesehatan mereka. Bagi orang tua, memastikan anak-anak menerima imunisasi sesuai jadwal adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan mereka dan melindungi mereka dari risiko infeksi.