Kenali Penyebab Speech Delay pada Anak dan Cara Mengatasinya


Kenali Penyebab Speech Delay pada Anak dan Cara Mengatasinya

Speech Delay merupakan keterlambatan kemampuan anak dalam mengkomunikasikan sesuatu atau berbicara. Dalam keadaan ini, anak tidak dapat menyampaikan isi pikirannya dengan baik, sehingga ucapannya sulit dipahami.

 

Anak yang lamban berbicara dapat mengucapkan kata-kata namun kesulitan menghubungkannya. Patologi ini seringkali diabaikan oleh orang tua karena dianggap normal dan bisa hilang dengan sendirinya.

 

Faktanya, beberapa kasus keterlambatan bicara memerlukan pengobatan dan intervensi dari dokter untuk mengatasinya. Simak artikel berikut untuk mengetahui lebih lanjut penyebab, tanda, dan cara mengatasi speech delay.

 

Apa yang dimaksud dengan Speech Delay?
Keterlambatan bicara merupakan gangguan perkembangan yang menyebabkan anak berbicara lambat. Anak yang lambat berbicara akan berbicara lebih lambat dibandingkan anak pada usia yang sama.

 

Keterlambatan bicara terjadi ketika seorang anak belum memperoleh keterampilan berbahasa, padahal pada usia yang sesuai, anak tersebut sudah dapat berbicara. Dalam kondisi ini, anak mungkin mengalami kesulitan memahami orang lain dan mengekspresikan diri.

 

Beberapa parameter yang dapat dijadikan acuan untuk mengamati apakah seorang anak mengalami keterlambatan bicara atau tidak adalah sebagai berikut:

 

  • 2 tahun: Tidak dapat mengucapkan minimal 25 kata atau Tidak Dapat menyebutkan nama benda dengan benar menggunakan kata-kata.
  • 2,5 tahun : Tidak dapat menggunakan frase dua kata atau kombinasi kata benda atau tidak dapat menyebutkan bagian tubuh dengan benar.
  • 3 tahun: Tidak dapat menggunakan 200 kata, kesulitan memahami pembicaraan, tidak dapat menanyakan nama benda atau tidak dapat membentuk kalimat.
  • Usia di atas 3 tahun: Tidak dapat meniru atau mengucapkan kata-kata yang telah dipelajari sebelumnya atau tidak dapat mengucapkan nama lengkap dengan benar.

 

Penyebab Speech Delay

Penyebab keterlambatan bicara belum diketahui secara pasti. Namun, ada kondisi tertentu yang diketahui mempengaruhi perkembangan keterlambatan bicara pada anak. Berikut penjelasan masing-masingnya.

 

1. Kondisi medis dalam kandungan atau bayi baru lahir

Beberapa kondisi medis pada bayi baru lahir yang dapat menyebabkan keterlambatan bicara antara lain:

  • BBLR (Berat Badan Rendah) saat lahir).
  • Kelahiran prematur.
  • Bayi kuning.
  • Infeksi TORCH dalam kandungan dapat menyebabkan gangguan pendengaran pada bayi baru lahir dan menyebabkan keterlambatan bicara.
  • Tidak menerima cukup oksigen saat lahir (asfiksia).
  • Hipotiroidisme kongenital tidak didiagnosis sejak dini sehingga tidak diobati.

 

2. Riwayat kejang, cedera kepala, dan ensefalitis

 

Riwayat kejang, ensefalitis, dan cedera kepala yang terjadi pada bulan-bulan pertama kehidupan dapat meningkatkan risiko keterlambatan bicara.

 

3. Masalah pendengaran

Masalah pendengaran merupakan salah satu penyebab utama keterlambatan bicara. Gangguan pendengaran berarti seorang anak hanya dapat mendengar pada volume tertentu. Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi telinga atau bersifat bawaan.

 

4. Disfungsi motorik mulut dan struktur mulut

 

Keterlambatan bicara adalah suatu kondisi yang dapat disebabkan oleh adanya masalah pada area otak yang mengontrol pergerakan dan koordinasi bibir, lidah, dan rahang. untuk menciptakan suara. Kondisi ini juga kerap mempengaruhi cara makan anak.

 

Selain itu, masalah struktural pada mulut, seperti bibir sumbing, juga dapat menyebabkan kesulitan dalam menggerakkan lidah untuk mengeluarkan suara.

 

5. Autisme

 

Kebanyakan anak autis mempunyai masalah dalam bahasa dan perkembangan sosial. Namun keterlambatan bicara akibat autisme lebih sulit dicapai karena terkadang anak masih bisa merangkak, berdiri, dan duduk pada usia perkembangan normal.

 

6. Riwayat Keluarga

 

Keterlambatan bicara merupakan suatu kondisi yang juga dapat diturunkan dalam keluarga. Jika keluarga memiliki riwayat gangguan bahasa seperti gagap, kesulitan membaca, atau lambat bicara, maka risiko anak mengalami lambat bicara akan semakin besar.

 

7. Kurangnya rangsangan

Kurangnya rangsangan berarti anak tidak terpacu untuk berbicara sehingga kurang terbiasa berbicara. Salah satu penyebab keterlambatan bicara pada anak adalah karena kurangnya pemahaman orang tua tentang cara membesarkan anak.

 

8. Terlalu banyak bermain dengan gawai

 

Menurut penelitian, anak yang memegang gawai untuk bermain game atau menonton video sebelum dapat berbicara dapat menyebabkan keterlambatan bicara dibandingkan dengan anak yang tidak bermain gawai.

 

Tanda dan gejala Speech Delay pada anak

 

Normalnya, anak usia 2 tahun sudah bisa menguasai 50 kosa kata dan menggabungkan 2 kata menjadi kalimat sederhana. Namun, ada pengecualian bagi penderita keterlambatan bicara. Beberapa kondisi yang patut dicurigai sebagai gejala keterlambatan bicara adalah:

 

  • Kesulitan merespons saat diajak bicara.
  • Jarang meniru perkataan orang lain.
  • Kesulitan mengucapkan nama benda di rumah.
  • Sering menunjukkan isyarat fisik dibandingkan berbicara ketika meminta sesuatu.
  • Hindari kontak mata dengan lawan bicara Anda.

Cara mengatasi Speech Delay

Penanganan medis terhadap keterlambatan bicara adalah terapi wicara. Namun ada beberapa upaya yang dapat dilakukan orang tua di rumah untuk memperkuat kemampuan berbicara anak, seperti:

 

  • Ajaklah anak Anda untuk berbicara secara rutin.
  • Menanggapi perkataanmu.
  • Ajukan pertanyaan kepada anak-anak dan mintalah mereka memilih.
  • Membantu anak memahami nama-nama benda.
  • Membacakan cerita untuk anak.
  • Batasi anak-anak menggunakan perangkat.

Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut cara menangani keterlambatan bicara pada anak yang benar, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan terapis wicara di RSIA Annisa Cilacap.

Bagikan Artikel ini