Menjaga Kesehatan Jiwa di Momen Penuh Silaturahmi

Menjaga Kesehatan Jiwa di Momen Penuh Silaturahmi
Hari Raya merupakan momen istimewa yang dinantikan oleh banyak keluarga. Momen ini identik dengan kebahagiaan, kebersamaan, makanan lezat, dan tentu saja—silaturahmi. Namun, di balik gemerlap kebahagiaan yang terlihat, tak jarang ada jiwa-jiwa yang merasa lelah, tertekan, atau bahkan kesepian. Ya, momen yang seharusnya membawa sukacita, bisa juga menjadi sumber tekanan batin bagi sebagian orang, termasuk Ayah dan Bunda yang sedang menjalani masa-masa penuh tantangan dalam kehidupan keluarga atau kehamilan.
Di sinilah pentingnya menjaga kesehatan jiwa di momen penuh silaturahmi, agar kita benar-benar bisa menikmati hari kemenangan dengan hati yang tenang dan pikiran yang damai.
Mengapa Hari Raya Bisa Menjadi Momen yang Emosional?
Bagi sebagian orang, Hari Raya bisa memunculkan berbagai emosi yang kompleks. Rasa bahagia bercampur rindu, kelelahan bercampur harapan, bahkan tak jarang muncul rasa cemas dan tidak nyaman ketika harus menghadapi pertanyaan-pertanyaan dari keluarga besar.
Beberapa hal yang sering menjadi pemicu tekanan emosional saat Hari Raya antara lain:
- Pertanyaan pribadi yang sensitif, seperti “Kapan punya anak?”, “Kerja di mana sekarang?”, “Kapan nikah?”
- Perasaan kehilangan orang terkasih, yang membuat suasana lebaran terasa berbeda dan lebih sepi.
- Kelelahan fisik karena aktivitas berlebihan, seperti memasak, menerima tamu, atau bepergian jauh.
- Tuntutan sosial untuk selalu tampak bahagia, padahal dalam hati sedang berjuang.
Jika tidak disadari dan dikelola dengan baik, hal-hal ini bisa berdampak pada kesehatan mental Ayah dan Bunda, bahkan bisa memicu stres, cemas, atau rasa sedih yang mendalam.
Tips Menjaga Kesehatan Jiwa Saat Hari Raya
Agar momen lebaran tetap menjadi waktu yang membahagiakan dan penuh makna, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan Ayah dan Bunda:
1. Kenali dan Terima Perasaan Anda
Tidak apa-apa jika Bunda merasa lebih emosional saat Hari Raya. Tidak apa-apa jika Ayah merasa lelah secara mental. Mengakui perasaan adalah langkah awal untuk menerima dan mengelolanya dengan baik. Jangan memaksakan diri untuk selalu tampak “kuat” atau “senang” jika memang sedang tidak dalam kondisi itu.
2. Tetapkan Batasan
Silaturahmi memang penting, tapi kesehatan mental juga tidak kalah penting. Ayah dan Bunda boleh, kok, menolak jika merasa tubuh atau pikiran terlalu lelah. Tidak perlu memaksakan diri untuk hadir di semua acara keluarga atau menanggapi semua pertanyaan pribadi. Sampaikan dengan sopan bahwa Anda ingin menjaga kenyamanan diri.
3. Fokus pada Momen Bermakna
Alihkan perhatian dari hal-hal yang membuat tidak nyaman, dan ciptakan momen-momen kecil yang bermakna bersama keluarga inti. Peluk anak lebih lama, ajak pasangan ngobrol dari hati ke hati, atau habiskan waktu tenang untuk refleksi diri. Terkadang, hal sederhana justru membawa ketenangan jiwa.
4. Jaga Kualitas Tidur dan Asupan Gizi
Pola tidur dan makan yang tidak teratur bisa memengaruhi mood dan kondisi emosi. Pastikan Ayah dan Bunda tetap menjaga waktu istirahat, konsumsi air putih yang cukup, dan mengonsumsi makanan bergizi meskipun sedang banyak kegiatan.
5. Bicara dengan Orang yang Dipercaya
Jika perasaan mulai tak tertahankan, jangan ragu untuk bercerita. Bisa ke pasangan, sahabat, orang tua, atau tenaga profesional. Berbagi cerita bisa mengurangi beban di hati dan memberikan sudut pandang baru yang lebih positif.
Klinik Psikologi RSIA Annisa: Ruang Aman untuk Ayah dan Bunda
Sebagai rumah sakit yang peduli terhadap kesehatan fisik dan mental keluarga, RSIA Annisa Cilacap menyediakan layanan psikologi yang siap membantu Ayah dan Bunda menjalani masa-masa sulit dengan lebih kuat.
Kami memahami bahwa menjadi orang tua, menjalani kehamilan, atau merawat keluarga di tengah tuntutan hidup bukanlah perkara mudah. Di Klinik Psikologi RSIA Annisa, Ayah dan Bunda bisa berkonsultasi secara nyaman dan privat dengan psikolog yang profesional dan ramah.
Hari Raya Adalah Momen Untuk Jiwa yang Tenang
Hari Raya bukan hanya soal pakaian baru dan meja makan yang penuh, tapi tentang hati yang damai dan jiwa yang siap memberi serta menerima kebahagiaan. Kesehatan jiwa adalah kunci agar kita benar-benar bisa merasakan nikmatnya silaturahmi dan mensyukuri hari kemenangan.
Jika Ayah dan Bunda merasa butuh tempat bercerita, merasa cemas berlebihan, atau hanya ingin menjaga kewarasan di tengah hiruk pikuk kehidupan, Klinik Psikologi RSIA Annisa hadir untuk mendampingi dengan hangat dan profesional.
Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Batin.
Mari rayakan kebahagiaan dengan hati yang sehat dan jiwa yang kuat.